Hijabku Bukti cintaku



Pagi itu tak seperti biasanya,cerah dan awanpun biru memudar di langit seakan menguap terkena cahaya matahari yang terik, hari ini, hari pertamaku masuk ke sekolah menengah atas “SMAN mutia 4”, dengan peralatan ospek yang telahku  pakai dari rumah,namaku keysa, jarak dari sekolah ke rumahku di tempuh dengan menggunakan kendaraan umum sekitar 30 menit,pita biru telah menempel di kanan dan kiri kerudungku,papan nama dan segalanya telah di kenakan,hari pertama ospek kali ini, kita di minta membawa sebuah bola pimpong yang di dalamnya isi jeruk,aku membawa sebuah jeruk,menurutku tebakan itu jawabannya adalah buah jeruk, alhasil ternyata perkiraanku meleset, aku dan 8 orang temanku  yanglain pun di minta keluar kelas, memunguti sampah daun, karena di SMA ini ada peraturan tidak boleh membuang sampah sembarangan,dan akan di kenakan denda, aku berlari mengelilingi lapangan bersama 8 orang temanku yang ku tak ingat siapa namanya, sambil menyenyikan lagu potong bebek angsa serta balonku ada lima,kami sontak menjadi perhatian kakak senior yang lainnya yang menyaksikan,ospek ini terjadi 1 minggu,penyambutan dari calon ke siswa baru,siang itu, tepatnya dzuhur dan adzan berkumandang dengan indah di balik musholah sekolah yang sangat sederhana, namun terkesan unik karena halamannya yang penuh dengan keramik alami dan jendela dengan kaca yang besar,dua buah pintu masuk,untuk memisahkan antara laki-laki dan perempuan ketika masuk, pada saat itu keysa masuk ke musholah itu untuk melaksanakan sholat dzuhur,setelah mengambil air wudhu, dia bergegas untuk masuk ke musholah tanpa berfikir panjang,karena ketidak tahuan keysa akan tempat masuk pintu musholah laki-laki dan perempuan dia masuk ke pintu laki-laki,ketika dia masuk, dia mendengar suara seorang pemuda yang sedang melantunkan ayat suci Al-quran,di balik sebuah pintu, dengan penasaran dia melihat langsung pemuda tersebut,dan setelah melihat dia buru-buru lari masuk ke tempat perempuan yang hanya di batasi sekat tirai yang tidak begitu tinggi,” subhanallah sunguh merdu sekali,suara yang melantunkan ayat suci Al-quran itu”, katanya dalam hati. Sejak saat itu keysa mulai menaruh perasaan kepada sang pemilik suara indah itu,dia terus mencari tahu, siapa nama pemuda itu dan apa saja kegiatannya dia di SMA, nama beliau kak resya, resya adalah kakak kelasku di SMA, dia mengikuti rohis dan Pramuka, kebetulan beliau adalah ketuanya di rohis,mulai saat itu keysa berjanji akan mengikuti semua kegiatan kakak tersebut,dan ingin lebih tahu dengannya,masa ospek akan segera berakhir, keysa dan peserta ospek yang lain memberikan hadiah kepada kakak mentornya masing-masing,dan siswa baru serta panitia bermaaf-maafan sambil berjabat tangan di lapangan, kebetulan kak resya salah seorang anggota osis di SMA, dia berada di urutan  kedua terakhir berjajaran dengan kakak yang lainnya,tiba saatnya keysa bersalam dengan para panitia,sampai pada ketika keysa akan bersalaman dengan kak rasya, tangannya sudah mengulurkan duluan namun alhasil tangan kak rasya di tekuknya ke bagian dadanya,keysa tidak tahu jika seorang perempuan bukan mahramnya tidak boleh bersentuhan dengan laki-laki yang bukan mahramnya, kelakuan keysa sontak membuat teman-temannya yang tahu kalau dia mengaguminya tertawa terbahak-bahak dan, mereka langsung menggodanya “ aduh..keysa..keysa, makanya lihat-lihat dulu kalau mau salaman, hehe” kata salah seorang teman keysa.sejak saat itu bertambahlah kekagumannya, di sepanjang perjalanan ke rumah, yang cukup jauh,dia tersenyum-senyum sendiri melihat tingkah lakunya yang tidak karuan, dan mulai menerka-nerka kejadian yang telah dia alami tadi di sekolah,diriku tak bisa tertidur sosok itu bagai cahaya yang sulit untuk aku pegang, silau, menyilaukan dan bagaikan air yang jernih, walau hanya melihatnya ku bisa merasakan kesegaran di tenggorokanku yang haus ini, jernihnya, bersihnya sesuai dengan keimannya. Keesokan harinya ada promosi dari setiap extrakulikuler di SMA yang masuk ke kelas- kelas, dari mulai pramuka, PMR,paskibra dan tentunya rohis, karena di Rohis beliau menjadi ketua, beliau yang masuk beserta teman-temannya untuk promosi, beliau mempromosikan rohis dengan mendendangkan nasyid di depan kelas, beserta teman-teman team nasyidnya,walau beliau tidak bernyanyi, tapi gayanya selalu membuat keysa tertarik,keramahannya,tutur katanya dan cara dia melihat wanita dengan menundukkan kepalanya, membuat keysa semakin penasaran dengan makhluk tuhan yang satu ini, yang berbeda dengan yang lainnya.keysa mulai masuk rohis, dengan gayanya yang berantakan, dan kerudungnya yang tidak bisa di bilang islami,karena ada peraturan sekolah yang mewajibkan siswanya berkerudung,jadi kerudung hanya sebagai alat yang hanya ia kenakan ketika di sekolahnya selebihnya dia tidak menggunakannya, dia mencoba masuk ke rohis,bersama 4 sahabatnya,ospek rohis pun datang, tapi sekarang berbeda ini hanyalah sebuah penjelajahan menelusuri alam “tadabur alam”, melihat keesaan sang pencipta Allah swt,dengan berjalan menelusuri hutan ,sawah dan sungai di sekitar SMA,keysa mengenakan sebuah celana, baju dan kerudung transparan,mulai bertemu dengan orang-orang yang lainnya,yang akan mengikuti pelantikan rohis,terasa asing baginya kakak kelas yang notabene berpakaian islami dengan kerudung panjang terurai menjadi pemandangan yang tidak asing, dengan ciri khasnya, selalu diawali salam,ketika menyapa dimanapun bertemu,kami di pisah antara akhwat dan ikhwan, sebelum perjalanan keysa menemui salah seorang senior akhwat,dan beliau memberikan satu pertanyaan kepada setiap kelompok, hal apa yang paling gampang di ucapkan tapi sulit dilakukan,sunnah nabi yang sering kita lupakan?”, aku terbingung, dan hanya menebak-nebak yang kebetulan aku hanya tau puasa senin- kamis,beliau menjawab dengan suara yang sangat lembut, tak bisa ku pungkiri beliau akhwat yang paling cantik yang pernah saya lihat, senyumnya,ramahnya,dan kepintarannya mungkin sudah tidak asing lagi di telinga setiap siswa SMA, beliau menjawab makan dengan 3 jari, makan menggunakan tangan kanan, dan tidak lupa makan sambil duduk, aku sontak kaget, dan memang hal itu yang selalu aku lupakan,makan dengan 3 jari yang sampai saat ini sulit aku lakukan.singkat cerita, aku mulai menjadi anak rohis,dan mengikuti mentoring, sang murrobiku yang sangat baik dan ramah teh ika,beliau alumni dari SMA,beliau dan suaminya memang sering memberikan materi kepada akhwat dan ikhwan di SMA,kebetulan aku, riri, icha, yana,yani, nida,masruroh,ipah,dan neng lusi satu lingkaran,aku paling menyukai hari dimana mentoring datang, karena setiap mentoring aku bisa bebas bercerita semauku,pada saat mentoring pertamaku,aku mendapat cerita kisah ali bin abu tholib dan Fatimah azzahra, yang dalam cinta diamnya dan Allah swt mempersatukannya,surat an-nur ayat 26,” laki-laki baik untuk wanita-wanita yang baik, laki-laki keji, untuk wanita yang keji pula”,hatiku terasa di tusuk, kemudian di iris setelah mendengar janji Allah swt dalam Al-Quran,diriku yang tak bisa di bilang solehah,urakan,di kelas sering bermain dengan anak laki-laki di banding perempuan,ingin mengharapkan sesuatu yang indah dari Allah swt, berupa ciptaannya manusia yang taat,jleb!,maka dari itu kita harus memperbaiki diri agar kelak jodoh kita pun orang yang baik “kata sang murrobi,tapi haruslah luruskan niat,semua itu hanya karena Allah swt,Allah swt yang membolak-balikkan hati hambanya,tak pernah iya ingkar janji,ketika hati kita dekat dengannya kita pun akan mendapatkan yang sama pula.hari yang membuatku terpukul,kata-kata sang murobbi di mentoring pertamaku membuatku malu,dan selalu teringat di otakku,bagaimana mungkin jika aku terlalu berharap yang lebih akan sesuatu yang baik dari Allah swt jika aku tak pernah mau merubah diriku menjadi lebih baik,aku mulai berfikir dan berfikir, ku siratkan niat untuk merubah hidupku,tekadku sudah mulai bulat,ku mulai mengatakan kepada kedua orangtua tentang keinginanku untuk merubah hidupku,dengan memakai kerudung tidak hanya sebagai formalitas di sekolah tapi di lingkungan rumah,perlahanku biasakan menggunakan hijab di rumah dan di luar,aku mulai meninggakan celana-celanaku yang selutut,serta celana jeans pembelian kedua orangtuaku,ku ganti dengan pakaian panjang serta rok yang biasanya hanya ku pakai ketika mengaji malam di rumah pak ustadz, orangtua yang tidak terlalu paham dengan agama,merasa aneh dengan tingkahku,dan memarahiku,namun perlahan kedua orangtuaku mengerti perubahanku,di sekolah aku mulai menggunakan hijab dengan dua lapis,kebetulan kakak akhwat senior mbak anisyah mengajarkannya,satu hari berasa berbeda dari biasanya,dengan perlahan-lahan,mulai menghilangkan kebiasaan yang biasa sering berkumpul dengan laki-laki mulai ada jarak diantara kami,ku tahu perubahan penampilanku harus di iringi dengan perubahan kebiasaan dan kelakuanku,aku mulai bersalaman tidak bersentuhan,mulai peduli mengenakan kaos kaki, di depan ikhwan tidak melepasnya,tahap demi tahap di lakukan,sampai pada akhirnya, teman kelas aneh melihatku dengan perubahanku,cacian dan cercaan mulai terdengar di telingaku,walau disisi lain ada yang mendukungku,laki-laki di kelas mulai heran dengan tingkahku,bahkan mereka geram melihatku yang menjadi tidak biasa,ada salah seorang laki-laki, dia menghampiriku bahkan menarik kerudungku,dia berkata “alah..,so alim lu!”.aku hanya terdiam,laki-laki yang lain,mulai mempermainkan salamku,dan menyentuh tanganku,”biasanya juga salaman nempel, jadi gak nempel alah..,so cantik!”,disisi lain ada yang hingga meludahi, walau tidak terkena ke arahku,inginku berteriak,air mataku tak bisa ku tahan, tapi aku tetap bertahan, mereka sahabatku sekaligus teman mentoringku selalu memberiku semangat,hingga pada pertemuan mentoring itu, aku menceritakan semuanya, air mataku tak bisa di bendung, beginikah rasanya, ketika iman sedang di uji, ketika hati sedang di tata,bak di serang petir menggelegar,hampir inginku akhiri sampai disini saja,perjalanan hijrahku,namun sang murrobiku berkata tersenyumlah,jika mereka berkata kau so alim..,balaslah dari pada so dzolim,Allah swt menjanjikan syurga di jalan ini jika kita bisa bertahan,istiqomah di jalannya,aku terisak menangis,namun ku kumpulkan semua tenagaku untuk melawan hari esok,sosok yang aku kagumi murrobiku tak pernah aku melihatnya tidak tersenyum, walau aku terkadang melakukan kesalahan atau aku lupa mengenakan kaos kakiku di depan umum, beliau hanya menegur lewat senyuman dan sorot matanya serta gelengan kepalanya,aku merasa nyaman dengannya,perlahan ku tata hatiku, ku luruskan niatku, hinggaku, terus dan mencoba istiqomah,perlahan teman-temanku baik laki-laki atau perempuan mulai memahami keadaanku, dan tekadku,aku merasa senang, Allah swt telah mempertemukanku dalam cintanya melalui murrobiku, sahabatku,dan  kakak senior akhwat, terutama beliau Alm.mbak anisyah Allah swt menjemputmu dalam cintanya, yang tak pernah ku lupa senyumnya, kebaikannya, dan selalu membimbing kami hingga kami bisa menjadi wanita muslimah, karena ku tahu hijabku perubahanku “BUKTI CINTAKU” pada Allah swt.ku kerahkan tenagaku,kesabaranku, hinggaku terus bertahan,sang bidadari dalam sosok manusia itu aku mencintainya karena Allah swt.

Komentar