Matahari menyambut pagi dengan cahayanya menembus jendela
kamarku, hingga menuju mataku yang tertutup rapat, terdengar pintu kamarku
terbuka dan ibu menarik selimut hangatku lalu membangunkanku.
“ade..sayang cepat bangun, nanti kamu kesiangan
sekolahnya”kata mamah sambil menggoyangkan tubuhku.
“ emh.. ,iyah mah.., “ jawabku dan langsung meniggalkan
kasur menuju kamar mandi.
Setelah beberapa menit aku mandi dan memakai seragam
sekolahku seperti biasanya mamah sudah menyiapkan sarapankudi meja makan, dan
sekotak bekal makan satu buah roti untuk ku makan nanti siang.
“roti cokelat?”, asikk.., aku berangkat dulu yah mah”,
sambil ku cium tangan mamah dan berpamitan untuk pergi ke sekolah.
Pagi ini cuaca sangat cerah, matahari menyinari setiap celah
kehidupan, ku langkahkan kakiku dengan begitu riang gembira,sesampainya di
kelas, aku taruh tas dan kotak bekalku di bangku yang biasa ku duduki, hari ini
upacara, seperti biasa kami menuju lapangan sekolah dan melakukan pengibaran
bendera merah putih,sinar matahari menusuk kulit-kulitku,terasa panas
sekali,hal yang kun anti cepatlah selesai upacara ini, tenggorokanku mulai kering
meronta meminta minum,upacara telah selesai pasukan di bubarkan,hatiku riang
gembira, aku berlari masuk kelas dan mengambil tempat minumku dan meneguknya
secara perlahan-lahan,namun di kelas ternyata sudah ada seorang anak perempuan
dia memegang perutnya dan menekuk-neku dengan tanganya.
“ kamu kenapa?”, tanyaku dengan heran.
“ aku sakit perut, perutku terasa sakit..” jawabnya sambil
merintih sakit.
“ kamu belum makan?” tanyaku lagi
“ sebenarnya aku belum sarapan tadi pagi, aku tak punya uang
untuk membeli makanan” jawabnya singkat.
aku ingat jika aku
membawa kotak makan berisi roti cokelat, aku bergegas membuka tasku dan
mengeluarkan bekal makanku.
“ ini kamu makan saja rotiku “ ku ulurkan tanganku yang
memegang kotak makan.
“terimaksih..” katanya sambil membuka dan memakan roti itu
secara perlahan.
“namaku kinan…” ku ulurkan tanganku dan memperkenalkan
diriku.
“ restu..”, jawabnya sambil membalas tanganku.
Tidak lama kemudian kami saling berceirta satu sama lain,
dari mulai kehidupannya dan kehidupanku hingga mata pelajaran di sekolah sejak
saat itu aku sangat akrab dengannya,terkadang seminggu satu kali aku main ke rumahnya.dan
membawa kue buatan mamah yang mamah buatkan khusus untuknya karena sebelumnya
aku cerita akan hal yang terjadi di sekolah pada hari itu.mamah berpesan,
bertemanlah dengan siapa saja jangan memandang dia itu kaya, miskin, pintar,
bodoh karena kita semua sama di mata Allah swt,berbagilah dan bahagiakan setiap
orang di sekitarmu jadilah anak yang bermanfaat untuk oranglain dan dirimu
sendiri.
Komentar
Posting Komentar